wohoooooo, ini tulisan udh setahun lebih..
# 17 Mei 2012
Pagi ini Jakarta
cantiiikkkkkk banget, sama sekali ga ada macetnya. Kp. Rambutan – Bandara Soeta
Cuma 45 menit aja. Gimana ga cantik coba Jakarta. Damri is the best lah,
ngaciiirrr abiss hehehe. Sampai di Soeta bingung, mana nie rombongan NFQtrip
Belitung. Mana sendirian pula hiks hiks *lebay hahaha.. Dan ternyata sudah
banyak peserta trip yang datang , semuanya bilang lancaarrrr abisss jalanan. Oh
iya peserta NFQtrip ga cuma dari seputar Jakarta aja loh. Ada yang dari Bandung,
Surabaya, Medan, mana lagi ya?? *Yang belum disebutin daerahnya coba teriak
hihi. Dari semua daerah itu kumpul di NFQtrip Belitung. Dan yang lebih seru bin
Rameee peserta NFQtrip Belitung dari segala umur. Mulai dari anak-anak, remaja
(ngacuunggg paling tinggi :D ), dan dewasa. Subhanallah berasa banget trip
bareng keluarga besar sendiri. Ada teteh, AA, Om, Tante, Sepupu, Adik-adik yang
imut dan lucu. Udah pada bisa ngebayangin donk klo keluarga besar melakukan
trip bersama pastinya bakalan menyenangkan sekaliii..
Sebelum terbang ke Belitung
kita melakukan doa bersama agar diberikan perlindungan selama perjalanan dan
kembali dengan selamat. Alhamdulillah doa bersama dipimpin langsung oleh Ust
Yusuf Mansyur. Sekedar informasi tambahan, Anak-anak Ust Yusuf Mansyur juga
ikut dalam NFQtrip Belitung. Dan yang ga ketinggalan adalah foto bareng Ust.
Penting sekali itu, biar memotivasi diri agar selalu menjadi pribadi yang lebih
baik. Dan sebagi kenang-kenangan pastinya. Alhamdulillah
Cie..cie..cie yang mau
ke Belitung pasang senyum trusss hehehe... Meskipun pesawat Delay sekitar 90
menit, ditambah Cacing-cacing diperut yang masih terus demo padahal udah
disumpel sama snack, tapi kok ga mempan ya hehe. Tetapi dengan semangat 45 para
peserta trip tetep memberikan senyum terbaiknya pada saat di foto #manis-manis
banget yaak. Btw yang punya hajat mana nie kok ga ada penampakannya yah?? *Piss
ah kabuurrrr
Ayooo tebak ini apa??
Ini adalah bekas lahan dari Penambangan Timah yang sebagaian besar dikelola oleh PN Timah, klo dilihat dari jendela pesawat terlihat seperti ceruk-ceruk berisi air yang terdiri dari beberapa gradasi warna seperti kehijauan, biru dan coklat.
Setelah terbang selama 1 jam diudara, Alhamdulillah pesawat mendarat dengan muluss tanpa gangguan apapun di Bandara...... *lihat gambar ya
Sekedar informasi tidak
ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Belitung, rombongan NFQtrip tiba di
belitung sekitar pukul 12.30. Disambut oleh Tour Guide yang kece-kece *salaman
sm mba Mhel dan Pak Saiful hehe. Cuusss lanjut ke Hotel dulu, waktu yang
ditempuh dari Bandara ke Hotel sekitar 15 menit.
Rombongan NFQtrip
menginap di hotel Grand Hatika bintang 4, Hotel terbaik dan pertama yang
mempunyai lift di Belitung *promosi sedikit yaa..
Perjalanan mengelilingi
Belitung pun dimulai, tujuan pertama adalah lunch yang udah kesorean hehe, lupa
nama tempatnya yang pasti menunya seafood semua dan lokasinya di Pinggir
Pantai. Enyaakk plus nikmat bangeett karena sudah lapar tingkat Provinsi
hehe..Alhamdulillah nikmat banget makannya sampai nambah sambel hihi dan
perjalanan ke Pulau Lengkuas pun dimulai. *ga jalan kok tapi duduk manis dengan
beberapa pose di kapal hehehe
Lengkuas adalah pulau
kecil, terletak di arah Utara desa Tanjung Binga. Luas totalnya kurang dari
satu hektar. Di seputar pulau lengkuas ada banyak pulau batu-batu granit yang
bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki melintasi laut yang dangkal dengan
kedalaman kurang dari 1,2 m. Struktur batu-batu granitnya juga unik dan berbeda
dengan tempat-tempat lain dengan kombinasi pantai yang berpasir putih dan pepohonan. Air
lautnya benar-benar jernih.
Selama perjalanan
menuju ke pulau Lengkuas kita disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa.
Hamparan air yang jernih, batu-batu granit yang besar-besar, dan beberapa
pulau. Menikmati semua pemandangan yang
ada, tentunya akan menambah rasa cinta dan syukur kita padaNya.
Subhanallah ini
keindahan yang kita lihat selama perjalanan
Waktu yang paling tepat
untuk mengunjungi Lengkuas adalah bulan Maret – November. Selama masa ini ombak
laut cenderung lebih tenang, sehingga bisa menikmati dengan perahu, snorkling
dan berenang di perairan yang jernih. Selama masa Desember – Januari, ombak
mungkin lebih besar dari biasanya, dan kadangkala hujan sepanjang hari.
Lengkuas bisa dicapai dengan menyewa perahu, harga sewa kira-kira Rp 350 ribu
untuk sekali perjalanan. Dan waktu yang ditempuh sekitar 30 - 45 menit. Perahu
sewaan tersebut bisa membawa 30 – 40 orang dan ini adalah perahu nelayan yang
biasanya digunakan untuk mencari ikan pada malam hari. Perahu ini cukup unik,
dimana terdapat rangka di kedua sisi perahu yang membuat perahu menjadi stabil
meskipun berlayar di ombak yang cukup besar.
Yuk kita intip keseruan
di dalam perahu yang ada patricknya..
Masih ada lagi yang
seruu ayo ke bawah lagi hehehe
Alhamdulillah sampai
juga di pulau Lengkuas, beberapa sudut pulau Lengkuas yang berhasil ditangkap
oleh kamera Laras. Subhanallah indahnya pasir putih, air yang jernih, batu-batu
granit yang besar. Seperti mimpi rasanya berada di pulau Lengkuas. Yang bingung
mau liburan ke mana. Ke Belitung aja yuk, dengan datangnya kita ke Belitung
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Belitung. Sehingga Belitung makin
berkembang dan maju
Mahkota dari pulau
Lengkuas sebenarnya sebuah mercusuar tua, dibangun oleh Belanda sejak tahun
1882. Diperkirakan tingginya sama dengan bangunan 12 lantai. Setiap pengunjung
bisa dengan bebas naik menuju puncak mercusuar. Ini akan sedikit sulit karena
memerlukan tenaga ekstra, tapi jangan khawatir semuanya tidak akan sia-sia. Pemandangan
dari puncak mercusuar Lengkuas begitu indah. Dan mas Danu, Laras serta Ai
berhasil naik ke Mercusuar.
Rombongan NFQtrip
Belitung, mari berpose bersama-sama hehe
Flash back dulu ya,
kejadiannya sebelum rombongan keliling belitung. Ada kejadian lucu dan sedikit
menghebohkan di hari pertama trip. Sekitar 10 menit yang lalu bus yang berisi
rombongan NFQtrip baru saja meninggalkan hotel menuju Tanjung Binga untuk
lunch. Dan ternyata ada 3 peserta yang ketinggalan di hotel. Awalnya panik dan
kaget donk, apaaa ditinggal?? Kok bisa ya *antara heran dan ketawa hehe. Alhamdulillah
karena sudah saling tukeran pin dan no hp. Jadi bisa menghubungi peserta yang
lainnya. Waktu tempuh dari hotel ke Tanjung Binga sekitar 30 menit. Kebayang
donk jauhnyaaaa, 30 menit tanpa lampu merah, lancarnya nikmat bangettt. Di Belitung
belum ada angkot dan taxi *nah peluang bisnis nie :D. Jadi Peserta yang ketinggalan dijemput dengan
Mobil sewaan yang biasanya dipakai untuk mengantar dan menjemput tamu dari
Bandara ke Hotel serta untuk berkeliling Belitung.
Waktu bersenang-senang
di pulau Lengkuas pun habis, masih belum puas rasanya. Karena belum menjelajah
ke semua tempat yang ada di pulau Lengkuas. Karena hari makin gelap jadi kita
harus segera meninggalkan pulau Lengkuas. Berharap suatu saat nanti bisa ke
sana lagi #lohkokjadicurcol hehe. Perjalanan pulang agak membuat hati berdebar,
karena langit sudah gelap, dan selama 30 menit masih berada diatas kapal untuk
kembali ke Tanjung Binga. Langsung inget cerita yang ada di novel laskar
pelangi saat mereka berada diatas kapal untuk menemui Tuk Bayan Tula. Setelah
sampai di daratan rombongan melanjutkan Dinner dengan menu yang tidak jauh dari
seafood. Dan kemudian pulang ke hotel untuk beristirahat.
FYI : Hanya ada 3 orang
yang tinggal di Lengkuas, Mereka adalah operator dari Mercusuar. Perlu
diketahui persedian air sangat terbatas di pulau Lengkuas. Meskipun tersedia
toilet mohon gunakan air secara bijaksana. Tempat ini terasa sangat releks,
angin yang bertiup terasa segar sekali, bisa berjemur dan beristirahat diatas
pasir putih yang mengelilingi pulau dibawah lindungan pohon-pohon kelapa.
Selain pulau Lengkuas
ada juga pulau Burong (Burong) yang menjadi daya pikat Belitung. Pulau Burong
(Burung) terletak di pantai Utara Belitung di lepas pantai desa nelayan Tanjung
Binga. Luas pulau kurang lebih 2 hektar. Dikelilingi pasir putih dan bebatuan
granit yang tersebar di pantai dan laut di sekitar pulau. Sebuah pulau yang
layak untuk dijadikan tempat berlama-lama menikmati tenangnya suasana pantai
yang jauh dari kebisingan.
Yang unik dari pulau
Burong adalah tumpukan batu granit besar di pantai sisi Tenggara yang berbentuk
unik menyerupai kepala burung. Ukuran batu kurang lebih setara dengan bangunan
3 lantai dengan formasi unik.